Kamis, 01 Mei 2008

LAYAR FILM INDIE

Gunawan Atau Akrab di panggil igun anak kedua dari 4 bersaudara, kuliah di LPKIA Jurusan Teknik Informatika yang sangat senang sekali Bermain dengan kamera handycam serta mengeditnya sendiri adalah sebuah kegemaran tersendiri bagi masyarakat akhir-akhir ini. Dan juga Pernah mengikuti Workshop Film Indie Yang di selenggarakan oleh LA Indie movie, tergabung dalam komunitas Film Tenjo Art Community, aktif di teater Nagen dan KMK, SAY FM radio Unjani, Comic(Computer and Microcontroler Community).

Judul Film yang pernah dibuat VIRUS, SOAK, THE SIX BULLET(6 Peluru) bersama Tenjo Art Commnity

Film pendek COMIC……..

Dedaunan

Email igunbasae@yahoo.co.id

Friendster igunbasae@yahoo.co.id

  • Akan membagi pengalaman tentang film indie di bandung

Popularitas handycam mencuat didukung oleh kemunculan komunitas-komunitas independent (indie) pembuat film. Ada banyak komunitas film independent yang ada di Bandung, seperti Komunitas Tenjo Art Community, Payung Hitam, Never Seen Vision, serta banyak lagi Komunitas Film Dokumenter di bandung,. Bahkan

di stasiun TV Local pun juga mempunyai program yang mengusung Film – film indie khususnya di bandung. Tak heran banyak bermunculan komunitas2 film pendek, disamping biaya pembuatan tidak begitu mahal, karena film meraka tidak untuk di bisniskan, dan banyak lagi sineas2 muda untuk berkreasi membuat film indie yang mempunyai ide cerita yang menarik, kompleks social masyarakat, sangat beragam..

Juga Bikin Film itu Mudah untuk para pemula, atau siapa saja asal mempunyai kemauan, keingin besar, bahkan siswa-siswi SMP dan SMU, mulai ada keinginan untuk berkreasi dalam bidang perfilman, bahkan ada di suatu SMU atau SMP ada wadah Ekstrakurikuler film pendek, manualnya pembuatan film secara sederhana pun sudah dipublikasikan dalam bentuk VCD.

Juga tak kalah penting dari pembuatan film pendek yaitu KAMERA
Ada bermacam-macam kamera yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
hobi ini, dari yang manual sampai pada digital. Sudah banyak pula
ditawarkan jenis-jenis kamera yang sekaligus bisa digunakan untuk
merekam gambar bergerak, sebut saja namanya Handycam. Bentuknya
semakin sederhana akan tetapi fungsinya jauh lebih lengkap
dibandingkan dengan kamera-kamera sebelumnya.
Teknologi kamera untuk saat ini sangat beragam, tapi juga dei sesuaikan dengan bajet kantong kita, untuk taraf pemula…..

Beda halnya kamera yang di gunakan oleh orang propesional untuk sangat jelas sekali perbedaanya. Terjangkaunya harga kamera yang lebih murah, Dari sinilah awal mula munculnya komunitas-komunitas pembuat film independent itu bermunculan, sebut saja namanya indie community.

Komunitas pembuat film ini tidak perlu mengikuti pakem-pakem
perfilman yang ada, akan tetapi mereka selalu mencari bentuk yang
berbeda dari film-film di pasaran. Film-film yang dihasilkan pun
cukup unik dan hanya diminati kalangan tertentu saja. Di Bandung, ada
sebuah komunitas film dokumenter yang setiap tahunnya selalu
menyelenggarakan acara festival film Pendek Bandung(FFPB)
Tahun 2005 lalu adalah pembuatan festival film Pendek Bandung
tersebut. ”Film banyak nominasi penghargaan
khusus pada festival kemarin. Sebenarnya kita hanya pengen belajar
handycam untuk ngisi libur lebaran, trus ada teman yang mengajak
bikin film untuk diikutkan pada festival tahun lalu. Wah…seruuu
banget!! Selain banyak pengalaman mengenal lebih dalam tentang kebudayaan daerah setenpat sangat menarik sekali tentunya, dalam FFPB 2005 kemarin banyak di suguhkan oleh film-film dokumenter yang bersifat kedaerahan, festival ini tentunya tidak di ikuti oleh orang bandung saja bahkan ada dari daerah luar bandung seperti yogyakarta dll,
dan dalam acara tersebut di suguhkan film pendek dari Luar negri,

Bikin film itu sederhana tetapi tidak mudah. Mengapa? Pertama, kita
harus tahu apa tujuan kita membuat film itu sendiri. Meskipun
membuat film dokumenter sekalipun, kita harus tahu tujuan membuat
film dokumenter tersebut. Mengapa disebut dokumenter karena
dokumenter identik dengan realitas kehidupan, segala sesuatu yang
aktual dan tidak dibuat-buat. Akan tetapi tetap saja yang namanya
film itu adalah gambar bikin-bikinan. Artinya kita bisa mengatur apa
saja untuk mendapatkan gambar seperti yang kita inginkan.

Kedua, setiap film dokumenter harus disertai dengan riset mendalam
tentang materi yang akan ditampilkan. Riset ini bisa dilakukan
dengan wawancara, studi pustaka dan lainnya. Pokoknya bisa
mengumpulkan data sebanyak dan selengkap mungkin tentang topik yang
akan kita angkat. Sesuai dengan napasnya yang dokumenter tersebut,
maka akan lebih menarik jika kita tidak terlalu membuat
bikin-bikinan gambar. Dari riset itu kemudian dibuat naskah cerita
yang dituangkan dalam story board (cerita bergambar). Dari sinilah
dimulainya pengambilan gambar menggunakan handycam. Panjang
pendeknya gambar yang diambil disesuaikan dengan story board yang
telah dibuat. Teknik pengambilan gambar ini tidak perlu sempurna
karena masih akan mengalami proses editing. Yang perlu diperhatikan
pada teknik pengambilan gambar ini adalah objek yang kita ambil
haruslah jelas terlihat dan usahakan meminimalisasi backsound gambar
tersebut. Proses ini yang akan mengemas gambar yang telah kita ambil
menjadi rangkaian cerita film. Dalam peng-editan film biasanya
seorang editor sudah mahir dengan teknik-teknik penambahan effect

yang digunakan untuk membuat film dokumenter agar sesuai dengan

realitas kehidupan sebenarnya. Seorang editor haruslah mengabdi pada

film yang dibuat dan bukan film yang mengabdi pada editor. Begitulah

kira-kira proses pembuatan film dokumenter tersebut dilakukan

Ketiga, membuat film dokumenter itu sederhana karena peralatan yang

digunakan pun sederhana. Hanya dengan berbekal handycam pun kita

bisa membuat film di mana saja dan kapan saja. Tidak perlu alat-alat

yang canggih untuk membuat sebuah film. Biaya yang dikeluarkan pun

juga murah, hanya dengan modal dua kaset handycam setiap orang sudah

bisa membuat film. Satu kaset berdurasi 60 menit, jadi bisa

dibayangkan berapa banyaknya gambar yang bisa diambil.

  • Beberapa Faktor Yang menujang dalam Pembuatan Film Indie

Tak hanya punya kamera saja, ide serta gagasan sangat menunjang sekali dalam pembuatan film pendek, kerja tim juga harus solid….

Pembagian kerja yang baik tentunya akan menghasilkan karya-karya yang baik…

  1. harus ada Tim Minimal 6 Orang terdiri dari stutradara, lighting, kameraman, makeup artis, scenario, scrifwaiter, editing dll.
  2. Biaya
  3. Para Pemain (Aktor)
  4. Ide Cerita
  5. storyboard
  6. pakai aturan 3 babak 2 plot point (diterangkan lebih lanjut lagi)
  7. lokasi
  8. Konsumsi
  9. PC buat Editing bisa gunakan (Ulead, Adobe Primer, Magix dll)
  10. Percaya bahwa anda punya potensi di bidang Ini….

Terima kasih

Tidak ada

salahnya Anda mencoba.

Maju Terus Per Filman Indonesia, dan komunitas FILM Se-Indonesia